Kamis, 28 Desember 2017


Participatory Culture



Participatory culture adalah konsep yang berlawanan dengan budaya konsumen – dengan kata lain budaya dimana individu pribadi (publik) tidak bertindak sebagai konsumen saja, tetapi juga sebagai kontributor atau produsen (prosumers).Istilah ini paling sering diterapkan pada produksi atau pembuatan beberapa jenis media yang dipublikasikan. Kemajuan teknologi terkini (kebanyakan komputer pribadi dan internet) telah memungkinkan orang-orang pribadi untuk membuat dan menerbitkan media semacam itu, biasanya melalui Internet. Budaya baru yang berkaitan dengan Internet ini telah digambarkan sebagai Web 2.0. Dalam budaya partisipatif.


Mobility ialah mudahya pengaskesan dengan cara mengunakan bergbagai macam gadget. Karena teknologi ini terus berkembang ke arah makin maju karena semakin didorong pengguna dan kurang dibatasi pada jadwal dan lokasi. Misalnya perkembangan film dari bioskop hingga tampilan rumah pribadi, hingga kini smartphone yang bisa ditonton kapan dan dimana saja. Smartphone juga meningkatkan budaya partisipatif dengan meningkatkan tingkat interaktivitas.


Penyebabnya ialah banyak produsen berlomba-lomba untuk memberikan kemudahan dalam pengaksesan yang membuat banyak orang lebih senang menggunakan gadget untuk mencari tahu apa yang mereka inginkan.


Interactive ialah adanya fitur-fitur yang mengasyikan membuat kita lebih interaktiv dengan gadget dan lebih lama bersosialisi dengan dunia digital dari pada berinteraksi secara lagsung.


Penyebabnya ialah adanya fitur yang membuat pengguna lebih asyik dalam berinteraksi seperti video call,video stream dan lain-lain.


Identity ialah dapat menunjukan identitas pribadi maupun identitas orang lain. Penyebabnya ialah pengguna dapat melihat identitas seseorang melalui foto,unggahan video dan info pribadi lainya yang sudah disediakan.